Pengembangan Probiotik Alami "Kefyr" : Suatu Upaya Menjaga Permeabilitas Barrier Tractus gastrointestinal Terhadap Antigen Makanan

Penelitian ini bertujuan mengembangkan produk susu terfermentasi atau probiotik alami melalui penyiapan produk kefir dalam bentuk kering beku dan mempelajari mekanismenya dalam menjaga permeabilitas intestinal barrier terhadap alergen dalam makanan. Kefir merupakan probiotik alami, mengandung beberapa kultur aktif dari flora normal yang diketahui dapat berkembang di saluran pencernaan dan membantu proses pencernaan. Butiran-butiran kefir yang saat ini beredar diperoleh dengan cara propagasi dan pembelahan butiran kefir yang tersedia. Apabila dibandingkan dengan yoghurt, kefir adalah superior karena yoghurt dibuat secara transient dan hanya sedikit mengandung bakteri yang potensial, dimana bakteri-bakteri ini hanya dalam waktu singkat ada di saluran cerna. Sebaliknya kefir mengandung lebih banyak mikroorganisme potensial, strain organismenya lebih kuat dan mampu menekan populasi mikroorgnisme patogen dibandingkan yoghurt, disamping itu kefir mengalami repopulasi dalam saluran cerna (Morelli et a/., 2003). Penelitian ini merupakan lanjutan dari rangkaian penelitian yang telah dilakukan Mahdi (2003 -2005) tentang pengembangan produk-produk susu terfermentasi, namun belum pernah dikaji manfaatnya secara in vivo, menggunakan hewan coba tikus (Rattus norvegicus, galur Wistar) yang mendapat paparan alergen. Dari rangkaian penelitian ini akan diproduksi probiotik alami yaitu kefir kering beku yang akan dipelajari mekanismenya dalam menjaga intestinal barrier dan permeasi agen patogen dan alergen makanan serta perannya dalam menekan oral sensitisasi. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa formalin yang tercampur dalam makanan dapat merusak struktur anatomis saluran pencernaan dan juga dapat meningkatkan ekspresi ROS (Reactive Oxygen Species) terutama kadar MDA dan aktivitas SOD. Selain itu, pemberian probiotik alami "kefyr" mampu menurunkan kadar malondialdehid (MDA) dan meningkatkan aktivitas SOD serta mampu memperbaiki gambaran histologis hepar. Sehingga dapat disimpulkan bahwa kefyr mampu berfungsi sebagai immunomodulator